Narasumber
1 : Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan RI
Topik : Semangat
Kemahasiswaan
Dalam pidatonya,
Bapak Gita Wirjawan membahas mengenai kondisi perekonomian dan posisi Indonesia
sebagai Negara berkembang di dunia, hambatan-hambatan yang akan dilalui dalam pembangunan
Indonesia dan visi-visi Indonesia. Beliau juga menekankan akan pentingnya kearifan
lokal dalam membangun perekonomian Negara. Tidak akan berhasil suatu bangsa,
tanpa didasari oleh kearifan lokal. Sebagai seorang mahasiswa, kita perlu
melekatkan semangat kemahasiswaan dengan kearifan lokal, guna memperbaiki moral
bangsa dan mendukung degradasi korupsi. Dari segala yang sudah dikerjakan, semua tergantung kepada
Tuhan, tapi “if you want it, you will get it.”
Narasumber
2 : Indra Hidayat, Ilham
Fauzi, dan Ihsan (Wanadri)
Topik : Cinta tanah air
Wanadri merupakan
sebuah Komunitas Mahasiswa Pecinta Alam, yang ber tujuan untuk menggali budaya
daerah. Komunitas ini sering melakukan jelajah alam, seperti Seven Summit (pendakian 7 puncak di 7 benua) dan
penjelajahan 92 pulau terluar di Indonesia, sebagai bentuk cinta tanah air, guna
membangun Indonesia ke arah yang lebih baik.
Berikut adalah pesan
Wanadri kepada mahasiswa baru ITB angkatan 2013:
“… ada 3 kesadaran
yang harus di tanamkan, antara lain sadar diri, sadar lingkungan, dan sadar tujuan…”
Narasumber
3 : Ibu Tri Mumpuni
Dalam pidatonya,
ibu Tri menyampaikan hakikat manusia sebagai makhluk yang dianugrahi Tuhan
dengan kemampuan yang dimilikinya berupa Pengetahuan (logika) dan Perasaan
(empati). Untuk itu, setiap tindakan dan hal yang kita pikirkan harus diiringi
oleh rasa empati terhadap sesama dan juga lingkungan, guna menghasilkan sesuatu
yang baik.
Narasumber
4 : Kak Saska, alumni STEI ITB 2003 dan CEO Riset ndie
Topik : Riset Indie
Dalam pidatonya, kak Saska menjelaskan mengenai Riset Indie, yang merupakan badan riset/asosiasi
riset independen yang bergerak di bidang teknologi dan sosial. Beberapa proyek Riset Indie adalah, riset Indie polaroid, project “Aliena”, dan angkot day.
Angkot Day akan dilaksanakan pada tanggal 20 s.d. 21
September 2013, merupakan hari dimana angkutan kota jurusan Kalapa – Dago akan
digratiskan, tertib, efektif dan juga nyaman. Proyek ini merupakan bentuk penelitian
tentang seberapa besar pengaruh angkutan kota bagi kemacetan di Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar