Pada tanggal 23 Augustus 2013
diadakan seminar OSKM 2013. Seminar tersebut dihadiri oleh 4 pembicara
profesional. Berikut rincian acara tersebut.
Pembicara 1 : Bapak Gita Wirjawan
Bapak Gita Wirjawan adalah
Menteri Perdagangan Indonesia. Selain itu, dia juga menjabat sebagai ketua PBSI
periode 2012-2016. Pembicaraannya dimulai dari kesan saat dia memimpin tim bulu
tangkis indonesia yang mendapat medali emas di Guangzhou, China. Kemudian dia
menjelaskan bahwa kesuksesan itu ditentukan oleh Allah dan sejauh mana kita
menginginkannya. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Bung Karno dalam mengarahkan
perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Menurut Bapak Gita Wirjawan, ada
beberpa aspek yang dapat memajukan Indonsia:
1. Kemahiran Teknologi
2. Kekayaan Budaya
3. Kesinambungan demokrasi
4. Kekuatan Ekonomi
Bapak Gita Wirjawan mengingatkan
mahasiswa bahwa banyaknya PR yang harus dikerjakan untuk memajukan Indonesia.
Mengingat akan dibukanya pasar bebas negara ASEAN di beberapa tahun mendatang,
Bapak Gita Wirjawan juga mengingatkan mahasiswa untuk mempersiapkan diri dalam
bersaing dengan kedatangan negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, pesan Bapak
Gita Wirjawan adalah “Kita harus bisa
meng-Garuda-kan diri kita sendiri”.
Pembicara ke 2 : Wanadri
Wanadri adalah sebuah komunitas yang
bergerak dalam alam bebas. Pada seminar kali ini, Wanadri menghadirkan 3
perwakilan komunitasnya. Presentasi dimulai dengan pengenalan Indonesia yang
terdiri dari luas daratan, luas lautan, banyaknya pulau hingga kondisi alam
indonesia yang unik. Kemudian Wanadri menceritakan kegiatannya yang berupa
penjelajahan dan pendaki gunung. Salah satu aktivitas komunitas tersebut yang
terakhir adalah 7 Summits Expedition. Kegiatan tersebut berupa pendakian 7
puncak gunung yang ada di Indonesia hingga dunia. Salah satunya adalah Mt.
Everest. Selain itu, Wanadri juga melakukan pemasangan pasang Soekarno-Hatta di
berbagai pulau dan perbatasan wilayah indonesia dengan negara lain.
Pembicara ke 3 : Ibu Tri Mumpuni
Ibu Tri Mumpuni adalah seorang
yang sangat peduli terhadap peduli terhadap Indonesia. Ini dapat dibuktikan
dengan jasanya menjelajah ke daerah terpelosok di Indonesia hingga menyediakan
fasilitas listrik bagi penduduk pedalaman yang belum terjangkau listrik. Dia
mengingatkan betapa pentingnya kerjasama antara otak yang berisi logika dan
hati yang berisi empati. Kedua hal tersebut harus seimbang dan saling
mendukung.
Pembicara ke 4 : Riset Indie
Pada seminar kali ini, Riset
Indie menghadirkan CEOnya yang bernama Saska. Riset Indie merupakan suata badan
riset yang dibangun oleh Saska, istrinya dan teman-temannya. Riset Indie
mengambil suatu masalah yang secara subjektif dirasa menarik untuk diteliti.
Beberapa Kegiatan yang telah dilakukan oleh Riset Indie adalah:
1. Project Polaroid
Project ini dimaksudkan untuk
mengembangkan kembali usaha produksi dan penggunaan kamera polaroid yang telah
lama digeser oleh kamera digital di zaman modern sekarang. Project ini ditargetkan
agar memberikan pengetahun kepada generasi mendatang tentang keberadaan kamera
polaroid.
2. Project Animatronic
Project ini merupakan perpaduan
antara seni robot dan seni patung. Project ini dibuktikan dari pertunjukan
alien yang mendapat respons positif.
3. Project Angkot Day
Project yang masih
diimplementasikan. Project ini direncanakan untuk meneliti masalah penyebab kemacetan di Bandung. Project ini akan
diteliti dengan pelaksanaan 1 hari bebas ongkos angkutan umum. Lalu akan
dilakukan survey terhadap respons pengikut project. Setelah itu, permasalahan
kemacetan akan dikaji ulang untuk menentukan solusi paling tepat terhadap
kemacetan tersebut. Namun, project ini masih dalam tahap perencanaan.
Setelah itu, seminar dilanjutkan
dengan pemberian waktu untuk sesi tanya-jawab. Pada akhirnya, seminar ditutup
dengan pemberian penghargaan kepada para pembicara dan moderator seminar. Seminar
ini merupakan hadiah dari serangkaian acara OSKM ITB 2013 dengan maksud untuk
memberikan suatu wawasan yang lebih luas kepada mahasiswa baru ITB 2013.
Stephen Leonardo
16413204
FTTM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar